Dalam acara tersebut hadir wakil ketua MPR-RI, Drs. Hajriyanto
Y. Thohari, MA., Ketua Umum PP Persis, Prof. Dr. Maman Abdurrahman, MA., Ketua
PP Hima Persis, Reza Ansori, S.Pd.I., dan para kader Hima-Himi Persis.
Dari Cianjur sendiri mengirimkan 8 kader, yakni Asep
Saepullah (Ketua PD), Iqbal MY, Arif ARF, dan M. Rasyid Ridlo untuk Hima.
Sedangkan Himi diwakili sdri Dini Rustidaniyah (Ketua PJM), Diah Rosdiah, Ani
Nuraeni, dan Nisa Rahmayani.
Dalam sambutannya, Ketua PP Persis menegaskan bahwa: “Kami
tidak menolak adanya 4 (empat) pilar kebangsaan saat ini, terutama Pancasila.
Karena didalamnya terdapat azas Islam yang dimanifestasikan dengan
Undang-undang. Karena UUD 45 berbasis Jakarta Charter (Piagam Jakarta) yang
notabene para perancangnya umat Islam. Hanya saja masih ada yang kurang.”
Dalam statementnya, ketua PD Hima Persis Cianjur berkata: “Namun
demikian, dalam perspektif kami, ini tidak menjadikan Persis sendiri
anti-demokrasi. Karena rusaknya tatanan demokrasi di Indonesia khususnya lebih
kepada “yang manggung” saat ini oknum in-justify, tidak bijak, dan negative
person. Insya Allah bila masyarakat “melek” dan bisa memilah milih tokoh yang
berperan, maka tatanan demokrasi sendiri akan membaik.” Ujar Asep Saepulloh.
Senada dengan Asep, Dini Rustidaniyah menambahkan, “Islam
kan memang dari dulu demokratis, mendengar semua keluhan masyarakat tanpa
memandang bulu. Merakyat. Azas dan pilar kenegaraan Indonesia sudah baik dan
bagus jika diaplikasikan dengan sebenarnya.”
Mudah-mudahan selepasnya kegiatan tersebut, seluruh kader
Hima-Himi Persis lebih cermat dan cerdas dalam menyikapi “wawasan kebangsaan”
itu. Dengan rujukan dasar qaidah ushul, mengutamakan meminimalisir madhorot
daripada mencari manfaat banyak. Wallohu a’lam.
Galeri yang berhasil direkam Hima Persis Cianjur
Tampak depan
Ketua Umum PP Persis, Prof. Dr. Maman Abdurrahman, MA.
Pemberian surat rekomendasi PP Persis ke MPR-RI mengenai UU Ormas
Foto bersama