Cianjur (01/22), Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa dan Mahasiswi Persatuan Islam Jawa Barat (PW HIMA dan HIMI PERSIS Jabar) resmi menggelar event akbar terakhir masa jihad 2009-2011, yang diketuai Endik Sidik Abdurrahman dan Rizki Ghassani pada hari Sabtu-Ahad, 15-16 Januari 2011 yang bertajuk Musywil II PW Hima-Himi Persis Jabar di Hotel Antik, Soreang, Kab. Bandung.
Musywil ini adalah yang kedua kalinya diadakan, untuk kali ini mengambil tema “Reposisi Gerakan HIMA-HIMI Persis menuju Perubahan Sosial”. Ini merupakan ajang penentuan tingkat pencapaian yang diperoleh pada masa jihad kepengurusan yang lama, dan melaporkannya pada kandidat kepemimpinan yang baru. Acara seperti ini memang sudah dapat dipastikan ada di seluruh Ormas, OKP, Ormawa, dan organisasi lainnya, namun kadangkala berbeda nama saja, tetapi esensinya tetap sama.
Acara ini diikuti oleh kurang lebih 50 orang yang datang dari dua tingkat kepemimpinan, yakni daerah dan komisariat. Untuk daerah, yang menghadiri adalah Kab. Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Garut, dan Subang. Sedang dari komisariat adalah bagian dari daerah dalam ranah kampus yang setiap daerah mengirimkan beberapa PK (Pimpinan Komisariat).
Untuk PJM HIMA-HIMI Persis Cianjur, kami mendelegasikan delapan orang peserta, diantaranya lima orang dari Hima dan tiga orang dari Himi. Diantara itu, dikirim hanya dua PK Hima saja, yakni PK Ma’had ‘Aly Cianjur (Mapic) dan PK Universitas Suryakencana (Unsur). Meskipun hanya dua PK saja, namun semangat untuk terus berjihad di ranah kemahasiswaan akan selalu kami perjuangkan. Karena di Cianjur sendiri hanya memiliki sedikit universitas atau sekolah tinggi lainnya.
“Musywil ini adalah ranah musyawarah yang pertama kali saya ikuti setelah Musyawarah Komisariat pertama di PK saya, saya sangat senang sekali” ujar Dede Rosyad Fauzan sebagai ketua dari PK Unsur setelah ditanyai beberapa waktu lalu oleh tim Datin.
Hal selaras pula dikatakan oleh ketua PJM Hima Persis Cianjur, Ilham Maulana “Inilah suasana musyawarah yang dinanti-nanti, begitu tenang tapi berbobot untuk menciptakan kader Ulul Albab yang istiqamah. Saya merindukan suasana seperti ini, terus dan terus kedepannya.” ucapnya.
Setelah insiden kecelakaan sejarah beberapa waktu lalu, banyak pihak yang berharap agar Hima Persis tidak mudah tergoyahkan dengan hal yang bersifat fana dan belum jelas karakteristiknya. Hima Persis harus menjadi pihak yang selalu update dari informasi keagamaan dan keduniaan yang selalu disangkutpautkan, jangan menjadi organisasi yang hanya update dalam kerohanian saja, maka akan jelas ini akan menimbulkan sikap ortodoks dikalangan mahasiswa, juga jangan difokuskan pada keduniaan saja, nantinya muncul sikap sekularisme. Kita harus berimbang dalam menyikapi perubahan zaman ini.
Kami segenap PJM Hima-Himi Persis Cianjur berserta seluruh jajarannya memberikan selamat dan sukses kepada Leader baru kami, akhii Ikbal Sabarudin dari Bandung dan ukhtii Rima Destiani dari Bandung pula, semoga kalian beserta kepemimpinannya selalu memiliki hati perjuangan yang mengacu pada kebangkitan Islam, dengan ke Ulul Albabannya Hima slalu berusaha untuk menjadi garda terdepan dalam bergerak dan melangkah. Sedang Himi dengan lit-Ta’allum nya slalu mencari dan memprediksi segala konsep perubahan dan perjuangan yang dibutuhkan Islam. Keduanya harus saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Jangan berjalan sendiri-sendiri, namun tetap pada rel-nya masing-masing.
Dan satu statement terakhir. Kami akan slalu mendukung kalian dan memberikan kontribusi yang kalian butuhkan. Karena kami tidak mau menjadi kaum yang mendapat ancaman neraka karena tidak menta’ati pemimpin. Juga kami tidak mau terjebak dalam kelemahan manusia, yang terlena oleh indahnya dunia, menta’ati pemimpin yang salah dalam bertindak. Kami akan selalu saling mengingatkan.
Bravo Hima-Himi Persis…..!!!
0 komentar:
Post a Comment