Tanggal 28 Oktober 2011 menjadi hari yang sangat mencengangkan bagi kami, karena Ketua PW Hima Persis Jawa Barat yang notabene atasan struktural kami tertangkap saat memasuki prosesi upacara sumpah pemuda di Stadion Siliwangi, Bandung sekitar pukul 10:30 WIB.
Namun kami sangat positive thinking, bahwa tindakan yang dilakukan beliau bukanlah aksi kriminal yang ingin menebar ancaman kepada pemerintah, tapi lebih kepada tindakan represif bahwa masyarakat tidaklah bodoh dan selalu dapat dininabobokan oleh media. Kami sepenuhnya mengawasi pemerintah.
Aksi yang dilakukan beliau pula memang menimbulkan ketakutan tersendiri bagi sebagian pengurus yang mengetahui kejadian ini, sahut Ketua PD Hima Persis Cianjur, M. Zaelani Muttaqin. Namun ketakutan itu tidak berlandaskan karena kesalahan yang dibuat, tetapi lebih kepada aksi memberanikan diri untuk menyampaikan aspirasi yang langsung agar lebih didengan pemerintah, tambahnya.
Begitu banyaknya media yang menyiarkan berita tentang hal ini, namun sangat disayangkan apabila hebohnya berita ini hanya menjadi softener bagi media yang sedang diusung sebelumnya. Ini sebuah keburukan media yang mempunyai niat jahil dalam memberikan informasi.
Pemberitaan tentang Ikbal tersebut dimuat sebagai Headline dari beberapa media cetak harian seperti Republika, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, juga Radar Informasi. Dari beberapa informasi tersebut sering disebutkan bahwa Ikbal menderita luka parah, rusak wajah, bahkan sampai kepada berita meninggalnya.
Pemberitaan tentang Ikbal tersebut dimuat sebagai Headline dari beberapa media cetak harian seperti Republika, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, juga Radar Informasi. Dari beberapa informasi tersebut sering disebutkan bahwa Ikbal menderita luka parah, rusak wajah, bahkan sampai kepada berita meninggalnya.
Yang membuat kami terheran adalah penyataan Danpaspampres, Agus Sutomo, yang menyatakan bahwa Ikbal sakit jiwa (sumber). Kami sungguh heran, mahasiswa lulus tepat waktu, dengan IPK 3,6, itukah kelainan jiwa menurutnya??? Lalu seperti apa orang normal itu??
Sesuai intruksi dari PP Hima Persis, kami PD Hima Persis Cianjur menyatakan:
1. Ikbal tidak bersalah atas tuntutan apapun, ia hanya menyampaikan aspirasi dengan cara yang berbeda.
2. Mengecam tindakan Paspampres yang "terlalu lebay" dalam menangkan sdr Ikbal Sabarudin.
3. Mendukung kebebasan berpendapat, selama itu tidak merugikan banyak pihak.
4. Bahwa sdr Ikbal Sabarudin TIDAK SAMA SEKALI dalam kondisi gila, ataupun kelainan jiwa.
Selanjutnya sikap kami adalah, Memberikan dukungan moril penuh kepada sang ketua, karena kami sangat yakin tidak ada niatan untuk membunuh reputasi pemerintah atau mungkin menerobos tanpa alasan barisan keamanan paspampres, tetapi ini murni keberanian aspirasi dari langkah progresif seorang mahasiswa, ujar sekretaris PD Hima Persis Cianjur, M. Rasyid Ridlo.
1. Ikbal tidak bersalah atas tuntutan apapun, ia hanya menyampaikan aspirasi dengan cara yang berbeda.
2. Mengecam tindakan Paspampres yang "terlalu lebay" dalam menangkan sdr Ikbal Sabarudin.
3. Mendukung kebebasan berpendapat, selama itu tidak merugikan banyak pihak.
4. Bahwa sdr Ikbal Sabarudin TIDAK SAMA SEKALI dalam kondisi gila, ataupun kelainan jiwa.
Selanjutnya sikap kami adalah, Memberikan dukungan moril penuh kepada sang ketua, karena kami sangat yakin tidak ada niatan untuk membunuh reputasi pemerintah atau mungkin menerobos tanpa alasan barisan keamanan paspampres, tetapi ini murni keberanian aspirasi dari langkah progresif seorang mahasiswa, ujar sekretaris PD Hima Persis Cianjur, M. Rasyid Ridlo.
Allohu Akbar
ReplyDeleteBeliau berani, bukan mencari sensasi.. Kami bangga padanya!!!
ReplyDeleteAnak muda yang diharapkan eksistensinya dimasa yang akan datang dalam membangun negara ini.
ReplyDeleteYang bodoh itu Paspampres, masa pengawal yang seharusnya menjaga keselamatan orang penting di Indonesia, bisa terlewati oleh seorang mahasiswa. Apalagi oleh teroris! Kayanya presiden akan celaka jika paspampresnya seperti ini. Malu dong!
ReplyDelete