Mengenai Kami

Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) merupakan organisasi kemahasiswaan dibawah naungan Persatuan Islam. Hima Persis memiliki motto pergerakan "Wamaa Yadzdzakkaru Illa Ulul Albab" yang bermakna bahwa setiap esensi dan makna kehidupan ini hanya berlaku untuk orang yang berfikir dan bermuhasabah. Lanjutkan...

Monday, November 7, 2016

AKSI 4 November; Demo paling bermartabat

Share & Comment

AKSI 4 November; Demo paling bermartabat

Oleh: Ikhwan Luthfi A., S.Pd.[1]
Apresiasi paling tinggi. Jutaan (perwakilan) ummat Islam Indonesia turut andil dalam Aksi 4 November; Demo paling bermartabat tersebut. Bagaimana tidak, tanpa embel-embel kelompok/golongan tertentu, kami bersatu padu menyuarakan dan memperjuangkan Islam yang telah diinjak-injak oleh satu orang saja, ya satu orang saja.

Kami PD hima Persis Cianjur sangat mengapresiasi atas aksi damai bela islam 2 pada tanggal 04 November 2016. Aksi yang dilakukan jutaan umat itu berlangsung sangat tertib, damai dan khidmat. 

Bahkan disediakan juga tim Relawan khusus untuk membersihkan sampah-sampah yang pada hal ini dikomandoi oleh Aa Gym dengan membawa ribuan Santrinya yang dibekali oleh perlengkapan sapu lidi dan pengki. 

Aksi damai tersebut merupakan bukti kepedulian umat islam terhadap kitab suci al-qur’an yang telah dilecehkan, direndahkan dan dinistakan oleh Basuki Cahya Purnama (Ahok), aksi damai tersebut – kami meyakini – tanpa ada unsur politik dari pihak manapun, dan kami-pun meyakini bahwa aksi damai tersebut dilakukan oleh jutaan kaum muslimin dengan penuh keikhlasan, ini dibuktikan dengan kerelaan meninggalkan pekerjaan dan aktifitas sehari-harinya bahkan rela pergi ke Jakarta dengan uang saku sendiri demi membela agama islam dan ketentraman NKRI, dan kamipun meyakini dalam aksi ini takan sia-sia, in-Sya Allah semua dicatat sebagai amalan shoolihan oleh Allah SWT penguasa Alam semesta ini.

Aksi 4 November; Demo paling bermartabat ini dilakukan kaum muslimin bukan karena kebencian ras, keturunan atau marga Tiongkok, tetapi seperti yang dikatakan di atas bahwa adanya aksi damai kaum muslimin ini hanya ingin penegakan hukum dan meminta keadilan atas penistaan yang dilontarkan oleh Ahok, beda halnya jika penistaan ini terkena kepada individu muslim mungkin masih bisa bersabar menahan amarah dan nafsu, namun pada hal ini kaum muslimin merasa sangat tersakiti karena kitab suci kaum muslimin yakini menjadi petunjuk hidup itu dilecehkan, dihina dan direndahkan oleh kaum KUFFAR.

Jika kita melihat dan membuka lagi sejarah, ada salah seorang sahabat yang mendengar rosulullah SAW di hina dan dicerca oleh seorang yahudi, kemudian sahabat itu marah luar biasa dan akan membunuhnya sehingga dikejarlah orang yahudi tersebut sampai terkejar, namun setelahnya tertangkap orang itu meludahi sahabat tersebut sampe akhirnya dia (sahabat) tidak jadi untuk membunuh orang yahudi tersebut dikarenakan takut membunuhnya itu disebabkan kemarahan karena telah diludahi. Nah itu salah satu contoh indahnya Islam, ketika amarah sedang melanda jiwapun masih harus bisa dikendalikan jika terjadinya kepada individu. “Wallohu A’lam”

Kita kembali kepada permasalahannya yaitu kalimat yang terlontar dari saudara Ahok "anda dibohongin orang (pakai) surat al-ma'idah 51[2]". Kalimat inilah yang menjadi penyulut kaum muslimin untuk bergerak dan sangat merasa sakit hati, sehingga dampak dari sakit itu umat islam mendatangi Istana dan meminta kepada pemerintah Indonesia khusunya bapak Presiden Jokowi supaya bertindak menegakan keadilan dan memproses hukum secara cepat. Namun kaum muslimin merasa kecewa karena yang diharapkan Bapak Presiden bisa ditemui di Istana ternyata pada kenyataannya Presiden enggan bertemu dengan perwakilan massa tersebut. 

Mengutip dari perkataan Aa Gym “Yang mereka minta juga bukan negara, tapi mereka minta adil dan Keadilan ditegakkan[3],” jelas dalam hal ini tidak adanya unsur politis dan materi semata, murni datang dari hati kaum muslimin dengan keikhlasannya.

Kesimpulannya: kami selaku muslim mengucapkan beribu terimakasih kepada saudara seiman kami yang mendukung Aksi 4 November; Demo paling bermartabat tersebut. Sedikit mengutip lagi perkataan panglima TNI, Gatot Nurmayanto; “Bahwa Kaum Muslimin Indonesia adalah asset pertahanan yang harus dijaga, karena umat Islam merupakan pertahanan terakhir NKRI[4]”.

Kami kaum muslimin sangat menghargai perbedaan agama, ras, marga, dan keturunan siapa dan darimana asalnya; baik putih, hitam, merah dll, namun ketika agama kami dihina, diinjak, kami tidak akan diam begitu saja, kami selaku kaum muda muslim siap menjadi garda terdepan dalam menghadang kemunafikan, pentakfiran dan fitnah akhir zaman ini. Kami-pun tidak pernah mengusik kaum kafir, yang secara kuantitas sedikit di Indonesia ini, karena kami-pun berpegang teguh pada dalil (Untukmu Agamamu dan untukku agamaku[5]), namun pada kejadian ini bukan karena beda agamanya tetapi karena penghinaannya terhadap al-qur’an. Maka dari itu kami bergerak meminta keadilan dan penegakan hukum. Dan kami berharap kepada Aparat Negara supaya memproses hukum ini dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu. Sekian. 


[1] Ketua PD Hima Persis Cianjur periode 2015-2016
[2] Sebagian referensi menyebutkan bahwa Ahok melontarkan kalimat tersebut dengan/atau menggunakan “pakai”, namun keduanya memiliki makna implisit yang sama, yakni menistakan Islam!
[3] Pernyataan beliau dalam acara “ILC; setelah 411” pada tanggal 8 november 2016
[4] Idem
[5] Bunyi Al-Quran surat Al-Kafirun ayat 6; Lakum Diinukum waliyadien

posted by: Communication and Information Departement of Hima Persis Cianjur
Tags:

Ditulis oleh

Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) merupakan organisasi kemahasiswaan dibawah naungan Persatuan Islam. Hima Persis memiliki motto pergerakan "Wamaa Yadzdzakkaru Illa Ulul Albab"

0 komentar:

Post a Comment

 

Program Kami

Silatda

Artikel Islami

Islam Berbicara

Mengenai Hima Persis Cianjur

Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIMA PERSIS) merupakan organisasi kemahasiswaan dibawah naungan Persatuan Islam. Hima Persis memiliki motto pergerakan "Wamaa Yadzdzakkaru Illa Ulul Albab" yang bermakna bahwa setiap esensi dan makna kehidupan ini hanya berlaku untuk orang yang berfikir dan bermuhasabah. Lanjutkan...
Copyright © Hima Persis Cianjur | Designed by Templateism.com | Managed by Nineteenboy